Analisis Sistem Informasi Perpustakaan
Sistem informasi perpustakaan adalah sebuah sistem yang dibuat untuk memudahkan petugas perpustakaan dalam mengelola suatu perpustakaan. Semua diproses secara komputerisasi yaitu dengan digunakannya suatu software tertentu, seperti software pengolah database. Sistem informasi perpustakaan adalah suatu istilah yang terbentuk dari kata sistem, informasi, dan perpustakaan yang saling berkaitan satu sama lain. Perpustakaan adalah suatu ruang dimana terdapat buku-buku yang disusun berdasarkan sistem tertentu untuk digunakan sebagai media mencari ilmu dan wawasan setiap orang. Seiring dengan bertambahnya waktu maka ilmu pengetahuan juga berkembang dengan pesat sehingga inventaris buku pada perpustakaan juga akan semakin bertambah, begitu pula dengan anggota perpustakaan yang secara linier juga akan bertambah. Maka diperlukan suatu informasi yang dapat menampung dan mengakses semua data-data tersebut dengan cepat dan tepat. Data-data tersebut dapat dibuat dengan adanya sistem informasi dalam perpustakaan. Data-data dapat dimasukkan ke dalam database sehingga memudahkan pengguna perpustakaan dalam mengakses apapun yang ada dalam perpustakaan. Sistem informasi perpustakaan dikembangkan dari pemikiran dasar bagaimana kita melakukan otomatisasi terhadap berbagai business process dalam suatu perpustakaan. Sistem informasi perpustakaan merupakan sebuah sistem yang terintegrasi untuk menyediakan informasi guna mendukung operasi, manajemen, dan fungsi pengambilan keputusan dalam perpustakaan. Seiring perkembangan jaman yang berdampak pada semakin berkembangnya teknologi, perpustakaan dituntut untuk dapat beradaptasi dengan perkembangan iptek tersebut. Salah satu elemen penting dalam perkembangan perpustakaan yaitu sistem informasi yang dituntut untuk berjalan dengan cepat dan tepat.
Analisis Sistem Informasi di Perpustakaan SMAN 5 MALANG
Analisis
Analisis sistem adalah sebuah tahapan yang dilakukan untuk menganalisis permasalahan atau mencari kelemahan-kelemahan yang terdapat pada sistem yang lama. Tahapan analisis sistem dilakukan setelah tahapan perencanaan dan sebelum tahapan desain sistem. Tahapan analisis sistem merupakan sebuah tahapan yang sangatlah penting, hal ini dikarenakan apabila terjadi kesalahan dalam melakukan analisis sistem maka akan menyebabkan kesalahan pada tahap selanjutnya.
Langkah pertama yang harus dilakukan dalam melakukan analisis sistem adalah identifikasi masalah, yaitu mencari permasalahan atau kelemahan yang terdapat pada sistem lama (sistem yang sebelumnya digunakan). Permasalahan yang ada pada sistem lama merupakan suatu penghambat dalam mencapai tujuan dari sebuah sistem, sehinga harus dicarikan pemecahaan dari masalah tersebut agar sistem dapat berjalan sesuai dengan keinginanan pengguna.
Analisis PIECES
Dalam menganalisis sebuah sistem, biasanya akan dilakukan terhadap beberapa aspek antara lain adalah kinerja, informasi, ekonomi, keamanan aplikasi, efisiensi dan pelayanan pelanggan. Analisis ini disebut dengan PIECES Analysis (performance, information, economy, control, eficiency and service). Analisis PIECES ini sangat penting untuk dilakukan sebelum mengembangkan sebuah sitem informasi karena dalam analisis ini biasanya akan ditemukan beberapa masalah utama maupun masalah yang bersifat gejala dari masalah utama.
Performance ( Kinerja Sistem)
Analisis kinerja ditujukan untuk mengetahui tingkat kinerja dari sebuah sistem apakah kinerja dari sistem tersebut telah berjalan sesuai dengan yang diharapkan atau sudah mencapai sasaran yang diinginkan. Kinerja dari sebuah sistem diukur berdasarkan jumlah produksi dan tanggap waktu. Jumlah produksi merupakan jumlah perkerjaan yang bisa diselesaikan dalam jangka waktu tertentu. Sedangkan tanggap waktu adalah keterlambatan rata-rata antara suatu transaksi dengan tanggapan yang diberikan kepada transaksi berikutnya.
Dalam kasus ini, kinerja dari sistem perpustakaan SMA 5 MALANG dirasakan masih belum efektif jika dilihat dari hasil Throughput (hasil dari beberapa waktu ) dan Respon time yang diberikan oleh sistem pengolah data perpustakaan tersebut. Misalkan saja dalam pencarian data buku dan pembuatan laporan, kedua pekerjaan ini membutuhkan waktu yang cukup lama dalam penyelesaiannya. Hal ini terjadi dikarenakan proses yang dilakukan masih bersifat manual sehingga proses penyelesaian kedua pekerjaan tersebut membutuhkan waktu yang lama serta ketersediaan sumber daya manusia (pustakawan) terbilang sangat sedikit dikarenakan hanya terdapat satu pustakawan.
1.Information (Informasi)
Sebuah sistem informasi yang baik akan menghasilkan informasi akurat, relevan dan tepat waktu. Akurat berarti informasi yang dihasilkan terbebas dari kesalahan dan tidak menyesatkan, sedangkan relevan berarti informasi tersebut memiliki nilai bagi penggunanya, dan tepat waktu berarti informasi harus ada ketika dibutuhkan. Ketiga kriteria tersebut merupakan syarat dari sebuah informasi yang baik bagi sebuah perpustakaan.
Pada sistem informasi perpustakaan yang ada di SMAN 5 MALANG hasil pengolahan informasinya masih memiliki beberapa kelemahan. Seperti kelambatan dalam pembuatan laporan-laporan yang dibutuhkan bagi pihak perpustakaan sendiri maupun pihak-pihak yang terkait.
Dalam pembuatan sebuah laporan terkadang masih dilakukan secara manual. Sehingga adanya pemborosan waktu dan alat-alat yang dapat mengakibatkan pembengkakan biaya pada sistem sebelumnya (sistem lama) dapat di kurangi semaksimal mungkin, Khususnya seperti biaya pengadaan kertas dan tinta.
Table Economy
Sistem lama• Biaya yang digunakan untuk pengadaan alat tulis, tinta, buku dan kertas lebih besar
• Pengolahan secara manaual dengan waktu yang lama dapat menigkatkan biaya operasional
2. Control (Pengendalian)
Aktivitas sebuah perpustakaan perlu mendapat perhatian dan control yang terus menerus agar tidak terjadi penurunan kinerja dibawah standar yang sudah ditetapkan. Hal ini untuk mengurangi dan mencegah atau mendeteksi kesalahan sistem, menjaga keamanan data dan kecurangan yang akan terjadi. Pengendalian dalam sebuah sistem sangat diperlukan untuk mengurangi dan mencegah hal-hal yang dapat merugikan suatu organisasi itu sendiri. Dengan adanya kontrol maka tugas atau kinerja yang mengalamai kendala dapat diperbaiki.
Table Control
Sistem lamaPengendalian data pada sistem sirkulasi perpustakaan kurang
Belum maksimal karena masih terdapat kesalahan pencatatan baik secara disengaja ataupun tidak
3. Eficiency (Efisiensi)
Efisiensi pada sebuah sistem informasi menyangkut hal bagaimana menghasilkan output atau informasi sebaik mungkin dengan input yang diberikan, sehingga informasi yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan bagi pihak-pihak yang memerlukanya. Selain itu efisiensi juga berkaitan dengan bagaimana sebuah sistem tidak melakukan pemrosesan secara berlebih, dan usaha yang dikeluarkan untuk melakukan tugas-tugas tidak berlebihan juga.
Table Eficiency
Sistem lama• Beban kerja yang ditimbulkan lebih banyak, seperti proses
pendataan buku, proses peminjaman, pengembalian dan
pembuatan laporan-laporan
4. Service (Pelayanan)
Pada sistem informasi perpustakaan peningkatan pelayanan terhadap anggota merupakan bagian dari tujuan utama diadakannya pengembangan sistem dari sistem lama ke sistem yang baru. Pada sistem informasi perpustaakan yang sebelumnya digunakan, pelayanan dari segi waktu terhadap anggota terlihat sudah cepat dan akurat sehingga menjadi salah satu alasan diadakannya pengembangan sistem.
Daftar Pustaka
Admin.7 Contoh ERD SISFO Perpustakaan yang Baik.23 Juli 2015. http://www.sistemphp.com/contoh-erd-sisfo-perpustakaan/
https://erlisbudiarti.wordpress.com/2014/03/37/537
https://putroweb.blogspot.com
https://academia.edu.com
Perpustakaan Jendela Dunia
Senin, 21 November 2016
Senin, 07 November 2016
Pengertian web 1.0, web 2.0, web 3.0
PENGERTIAN WEB 1.0, WEB 2.0, WEB 3.0
WEB 1.0
Web 1.0 merupakan teknologi web yang pertama kali digunakan dalam aplikasi world wide web, atau ada yang menyebut web 1.0. sebagai www itu sendiri yang banyak digunakan dalam situs web yang bersifat personal. Web 1.0 secara umum dikembangkan untuk pengaksesan informasi dan memiliki sifat yang sedikit interaktif. Sifat dari web 1.0 adalah read. Ciri-ciri umum yang mencolok yaitu consult, surf dan search. Jadi web 1.0 hanya digunakan untuk browsing atau mencari informasi tertentu.
Beberapa ciri atau karakteristik web 1.0. adalah:
1. Merupakan halaman web yang statis atau hanya berfungsi untuk menampilkan.
2. Halaman masih didesain sebagai html murni, yang “hanya” memungkinkan orang untuk melihat tanpa ada interaksi
3. Biasanya hanya menyediakan semacam buku tamu online tapi tidak ada interaksi yang intens (Online Guestbook)
4. Masih menggunakan form-form yang dikirim melalui e-mail, sehingga komunikasi biasanya baru satu arah.
WEB 2.0
Web 2.0 adalah sebuah istilah yang dicetuskan pertama kali oleh O’Reilly Media pada tahun 2003, dan dipopulerkan pada konferensi web 2.0 pertama di tahun 2004, merujuk pada generasi yang dirasakan sebagai generasi kedua layanan berbasis web—seperti situs jaringan sosial, wiki, perangkat komunikasi, dan folksonomi—yang menekankan pada kolaborasi online dan berbagi antar pengguna. O’Reilly Media, dengan kolaborasinya bersama Media Live International, menggunakan istilah ini sebagai judul untuk sejumlah seri konferensi, dan sejak 2004 beberapa pengembang dan pemasar telah mengadopsi ungkapan ini.
Walaupun kelihatannya istilah ini menunjukkan versi baru daripada web, istilah ini tidak mengacu kepada pembaruan kepada spesifikasi teknis World Wide Web, tetapi lebih kepada bagaimana cara si-pengembang sistem di dalam menggunakan platform web.
Mengacu pada Tim Oreilly, istilah Web 2.0 didefinisikan sebagai berikut:
“Web 2.0 adalah sebuah revolusi bisnis di dalam industri komputer yang terjadi akibat pergerakan ke internet sebagai platform, dan suatu usaha untuk mengerti aturan-aturan agar sukses di platform tersebut. ”
Salah satu aturan utama adalah: Membangun aplikasi yang mengeksploitasi efek jaringan untuk mendapatkan lebih banyak lagi pengguna aplikasi tersebut”
Berbagai layanan berbasis web seperti jejaring sosial, wiki dan folksonomies (misalnya: “flickr.com”,“del.icio.us”) merupakan teknologi Web 2.0 yang menambah interaktifitas di antara para pengguna Web.
Prinsip-prinsip Web 2.0, yaitu :
1. Web sebagai platform
2. Data sebagai pengendali utama
3. Efek jaringan diciptakan oleh arsitektur partisipasi
4. Inovasi dalam perakitan sistem serta situs disusun dengan
menyatukan fitur dari pengembang yang terdistribusi dan independen
(semacam model pengembangan “open source”)
5. Model bisnis yang ringan, yang dikembangkan dengan gabungan isi
dan layanan
6. Akhir dari siklus peluncuran (release cycle) perangkat lunak
7. Mudah untuk digunakan dan diadopsi oleh user
WEB 3.0
Web 3.0 adalah sekumpulan teknologi yang menawarkan cara baru yang efisien dalam membantu komputer mengorganisasi dan menarik kesimpulan dari data online.
Berdasarkan definisi yang dikemukakan tersebut, maka pada dasarnya Semantic Web memiliki tujuan yang sama karena Semantic Web memiliki isi Web yang tidak dapat hanya diekpresikan di dalam bahasa alami yang dimengerti manusia, tetapi juga di dalam bentuk yang dapat dimengerti, diinterpretasi dan digunakan oleh perangkat lunak (software agents). Melalui Semantic Web inilah, berbagai perangkat lunak akan mampu mencari, membagi, dan mengintegrasikan informasi dengan cara yang lebih mudah.
Web 3.0 sendiri juga merupakan sebuah realisasi dari pengembangan sistem kecerdasan buatan (artificial intelegence) mengartikan kembali data tersebut kepada pengunjung dengan baik.
Saat ini adaptasi Web 3.0 mulai dikembangkan oleh beberapa perusahaan di dunia seperti secondlife, Google Co-Ops, bahkan di Indonesia sendiri juga sudah ada yang mulai mengembangkannya, yaitu Li’L Online (LILO) Community.
Dalam era web 3.0, pengembangan aspek sosial sebuah web mulai dipertimbangkan. Aspek sosial yang dimaksud, terutama adalah aspek interaksi. Bagaimana sebuah web dapat memberikan sebuah interaksi sesuai dengan kebutuhan informasi setiap pemakaianya, merupakan sebuah tantangan utama dikembangkannya versi Web 3.0 ini. Walaupun hanya bersifat virtual 3D, namun ternyata banyak yang mengharapkan perkembangan teknologi web ini dapat memenuhi kebutuhan setiap bidang informasi, bahkan setiap orang yang mengunjunginya.
Ciri khas dari web 3.0, yaitu :
-Transformation dari tempat penyimpanan yang bersifat terpisah pisah menjadi satu.
-Ubiquitous connectivity, memungkinkan info diakses di berbagai media.
-Network computing, software-as-a-service business models, Web services interoperability, distributed computing, grid computing and cloud computing;
-Open technologies, sebagian besar semuanya berjalan dalam platform open source / free.
-Open identity, OpenID, seluruh info adalah bebas dan sebebas – bebasnya.
-The intelligent web, Semantic Web technologies such as RDF, OWL, SWRL, SPARQL, GRDDL, semantic application platforms, and statement-based datastores;
-Distributed databases, database terdistribusi dalam WWD ( World Wide Database ).
-Intelligent applications.
Sumber Rujukan :
http://en.wikipedia.org/wiki/Web_1.0
http://id.wikipedia.org/wiki/Web_2.0
http://oreilly.com/web2/archive/what-is-web-20.html
http://rachmadian2008.multiply.com
WEB 1.0
Web 1.0 merupakan teknologi web yang pertama kali digunakan dalam aplikasi world wide web, atau ada yang menyebut web 1.0. sebagai www itu sendiri yang banyak digunakan dalam situs web yang bersifat personal. Web 1.0 secara umum dikembangkan untuk pengaksesan informasi dan memiliki sifat yang sedikit interaktif. Sifat dari web 1.0 adalah read. Ciri-ciri umum yang mencolok yaitu consult, surf dan search. Jadi web 1.0 hanya digunakan untuk browsing atau mencari informasi tertentu.
Beberapa ciri atau karakteristik web 1.0. adalah:
1. Merupakan halaman web yang statis atau hanya berfungsi untuk menampilkan.
2. Halaman masih didesain sebagai html murni, yang “hanya” memungkinkan orang untuk melihat tanpa ada interaksi
3. Biasanya hanya menyediakan semacam buku tamu online tapi tidak ada interaksi yang intens (Online Guestbook)
4. Masih menggunakan form-form yang dikirim melalui e-mail, sehingga komunikasi biasanya baru satu arah.
WEB 2.0
Web 2.0 adalah sebuah istilah yang dicetuskan pertama kali oleh O’Reilly Media pada tahun 2003, dan dipopulerkan pada konferensi web 2.0 pertama di tahun 2004, merujuk pada generasi yang dirasakan sebagai generasi kedua layanan berbasis web—seperti situs jaringan sosial, wiki, perangkat komunikasi, dan folksonomi—yang menekankan pada kolaborasi online dan berbagi antar pengguna. O’Reilly Media, dengan kolaborasinya bersama Media Live International, menggunakan istilah ini sebagai judul untuk sejumlah seri konferensi, dan sejak 2004 beberapa pengembang dan pemasar telah mengadopsi ungkapan ini.
Walaupun kelihatannya istilah ini menunjukkan versi baru daripada web, istilah ini tidak mengacu kepada pembaruan kepada spesifikasi teknis World Wide Web, tetapi lebih kepada bagaimana cara si-pengembang sistem di dalam menggunakan platform web.
Mengacu pada Tim Oreilly, istilah Web 2.0 didefinisikan sebagai berikut:
“Web 2.0 adalah sebuah revolusi bisnis di dalam industri komputer yang terjadi akibat pergerakan ke internet sebagai platform, dan suatu usaha untuk mengerti aturan-aturan agar sukses di platform tersebut. ”
Salah satu aturan utama adalah: Membangun aplikasi yang mengeksploitasi efek jaringan untuk mendapatkan lebih banyak lagi pengguna aplikasi tersebut”
Berbagai layanan berbasis web seperti jejaring sosial, wiki dan folksonomies (misalnya: “flickr.com”,“del.icio.us”) merupakan teknologi Web 2.0 yang menambah interaktifitas di antara para pengguna Web.
Prinsip-prinsip Web 2.0, yaitu :
1. Web sebagai platform
2. Data sebagai pengendali utama
3. Efek jaringan diciptakan oleh arsitektur partisipasi
4. Inovasi dalam perakitan sistem serta situs disusun dengan
menyatukan fitur dari pengembang yang terdistribusi dan independen
(semacam model pengembangan “open source”)
5. Model bisnis yang ringan, yang dikembangkan dengan gabungan isi
dan layanan
6. Akhir dari siklus peluncuran (release cycle) perangkat lunak
7. Mudah untuk digunakan dan diadopsi oleh user
WEB 3.0
Web 3.0 adalah sekumpulan teknologi yang menawarkan cara baru yang efisien dalam membantu komputer mengorganisasi dan menarik kesimpulan dari data online.
Berdasarkan definisi yang dikemukakan tersebut, maka pada dasarnya Semantic Web memiliki tujuan yang sama karena Semantic Web memiliki isi Web yang tidak dapat hanya diekpresikan di dalam bahasa alami yang dimengerti manusia, tetapi juga di dalam bentuk yang dapat dimengerti, diinterpretasi dan digunakan oleh perangkat lunak (software agents). Melalui Semantic Web inilah, berbagai perangkat lunak akan mampu mencari, membagi, dan mengintegrasikan informasi dengan cara yang lebih mudah.
Web 3.0 sendiri juga merupakan sebuah realisasi dari pengembangan sistem kecerdasan buatan (artificial intelegence) mengartikan kembali data tersebut kepada pengunjung dengan baik.
Saat ini adaptasi Web 3.0 mulai dikembangkan oleh beberapa perusahaan di dunia seperti secondlife, Google Co-Ops, bahkan di Indonesia sendiri juga sudah ada yang mulai mengembangkannya, yaitu Li’L Online (LILO) Community.
Dalam era web 3.0, pengembangan aspek sosial sebuah web mulai dipertimbangkan. Aspek sosial yang dimaksud, terutama adalah aspek interaksi. Bagaimana sebuah web dapat memberikan sebuah interaksi sesuai dengan kebutuhan informasi setiap pemakaianya, merupakan sebuah tantangan utama dikembangkannya versi Web 3.0 ini. Walaupun hanya bersifat virtual 3D, namun ternyata banyak yang mengharapkan perkembangan teknologi web ini dapat memenuhi kebutuhan setiap bidang informasi, bahkan setiap orang yang mengunjunginya.
Ciri khas dari web 3.0, yaitu :
-Transformation dari tempat penyimpanan yang bersifat terpisah pisah menjadi satu.
-Ubiquitous connectivity, memungkinkan info diakses di berbagai media.
-Network computing, software-as-a-service business models, Web services interoperability, distributed computing, grid computing and cloud computing;
-Open technologies, sebagian besar semuanya berjalan dalam platform open source / free.
-Open identity, OpenID, seluruh info adalah bebas dan sebebas – bebasnya.
-The intelligent web, Semantic Web technologies such as RDF, OWL, SWRL, SPARQL, GRDDL, semantic application platforms, and statement-based datastores;
-Distributed databases, database terdistribusi dalam WWD ( World Wide Database ).
-Intelligent applications.
Sumber Rujukan :
http://en.wikipedia.org/wiki/Web_1.0
http://id.wikipedia.org/wiki/Web_2.0
http://oreilly.com/web2/archive/what-is-web-20.html
http://rachmadian2008.multiply.com
Minggu, 25 September 2016
Dasar-Dasar Teknologi Informasi dan Latar Belakang Pengertian Imu Informasi
DASAR-DASAR TEKNOLOGI INFORMASI
Telah
banyak terjadi kemajuan-kemajuan teknologi masa kini yang dimanfaatkan manusia
di segala aspek bidang kehidupannya. Berikut penerapan teknologi informasi di
bidang perpustakaan serta pusat-pusat dokumentasi dan informasi.
A. SEJARAH PERKEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI
Sejarah
perkembangan teknologi informasi untuk perpustakaan dimulai pada masa pra
komputer. Penulisan dokumen di setiap instansi pada masa pra komputer khususnya
di perpustakaan menggunakan mesin ketik manual. Kemudian terdapat mesin listrik
( IBM ). Pada pertengahan abad ke-19, muncullah komputer generasi pertama .
Pada saat itu komputer digunakan secara offline.
Artinya tidak dihubungkan dengan sarana telepon dan digunakan pada
masing-masing bagian. Kemudian, dengan adanya pengelolaan data di perpustakaan
serta pusat dokumentasi dan informasi dapat dilakukan melalui pengelolaan rumah
tangga perpustakaan ( library
house-keeping ) dengan automasi perpustakaan. Dengan adanya kemajuan
teknologi, penggunaan komputer yang pada awalnya secara offline dapat diganti dengan online
dan disambungkan ke berbagai jaringan di dunia dengan berbagai website dunia.
1.
Pengertian dan Cakupan Teknologi Informasi
Teknologi
informasi berasal dari kata information
technology. Kata technology berdasarkan
Advanced Leaner’s Dictionary of Current
English ( 1974 ) merupakan penerapan pengetahuan secara sistematis.
Sulistyo-Basuki menyatakan bahwa teknologi dapat diartikan sebagai pelaksanaan
ilmu dan bersinonim dengan ilmu terapan.
Pengertian
teknologi informasi, berdasarkan British
Advisory Council for Applied Research and Development meliputi
bidang-bidang ilmu pengetahuan, teknologi dan perekayasaan, penerapan bidang
dan teknik tersebut, komputer dan interaksinya dengan manusia dan mesin,
masalah sosial ekonomi, serta budaya yang berkaitan. Khusus di bidang ilmu
perpustakaan dan informasi, Sulistyo-Basuki menyatakan bahwa teknologi
informasi adalah teknologi yang digunakan untuk menyimpan, mengolah, dan
menyebarluaskan informasi.
2.
Sistem Komputer
Komputer
( personal computer ) merupakan
komponen utama dalam teknologi informasi.
Ada beberapa definisi komputer yang
telah dirangkum oleh Wulandari et al
( 2007 ), yakni :
·
Komputer merupakan
kalkulator yang cepat dan mampu melakukan tugas utama, seperti pemilihan,
penduplikatan, pemindahan, perbandingan. Selain
itu, komputer juga dapat melakukan beberapa operasi nonaritmatika pada
sejumlah huruf, angka, dan simbol untuk menggambarkan sesuatu. Komputer
memanipulasi simbol-simbol ini dengan mengikuti suatu kumpulan perintah yang
disebut dengan program. ( Donal H. Sanders )
·
Komputer adalah sebuah
alat elektronik yang menyimpan data dan program serta memproses data dengan
mengikuti instruksi-instruksi dalam sebuah program sehingga memperoleh output
data. ( Robert C. Nickerson )
·
Komputer adaah suatu
perangkat elektronik yang bekerja secara otomatis, terintegrasi, dan
terkoordinasi sehingga dengan prosedur tertentu meningkat ( baik masukan maupun
hasil proses ) dan menampilkan hasil proses tersebut.
Dalam
pengoperasian komputer perlu tersedianya suatu sitem. Sistem merupakan suatu
kumpulan elemen yang saling terkait satu dengan yang lainnya membentuk suatu
kesatuan untuk mencapai suatu tujuan. Pada umumnya, sistem komputer mencakup
elemen-elemen hardware, software, program dan data, sumber daya manusia (brainware), prosedur-prosedur, serta
listrik.
Akar dari teknologi informasi pada
masa sebelum ada komputer digital adalah telekomunikasi dan sistem audiovideo.
Adanya komputer digital telah membentuk beberapa cabang baru. Dengan adanya
kemajuan teknologi, saat ini cakupan informasi meliputi hal berikut.
a.
Telekomunikasi dan contoh penerapannya : teleconfenence.
b.
Komputer, termasuk mikrobentuk. Contohnya: perlindungan data, dan sistem pakar.
c.
Jaringan digital, contohnya antara lain surat elektronik, sistem informasi, dan
jaringan informasi.
d.
Audio dan video, termasuk sistem komunikasi optik.
3. Penerapan Teknologi
Informasi
Pada dasarnya, teknologi informasi
mengalami kemajuan dua arah, yaitu.
a.
Pengembangan produk, yaitu pengembangan perangkat sistem dan konsep-konsepnya (
gagasan, prosedur) melalui cakupan aplikasi di segala bidang yang mengharuskan
manusia berhubungan dengan informasi.
b.
Aplikasi produk dan konsep tersebut pada sejumlah kegiatan tertentu.
Aplikasi
teknologi informasi yang tercakup dalam ruang lingkup suatu sistem informasi,
baik itu perpustakaan maupun pusat-pusat dokumentasi dan informasi, secara umum
menurut Suwanto dapat diklasifikasikan menjadi empat bidang utama.
1. Library housekeeping
( perawatan/ pengelolaan perpustakaan )
2. Information retrieval
( temu kembali informasi/ penelusuran informasi )
·
Ada tiga macam sarana
dalam penelusuran informasi atau temu kembali informasi secara elektronis:
1. Menggunakan
pangkalan data local
2. Menggunakan
CD-ROM
3. Menggunakan
jaringan wide area network atau
banyak dikenal melalui internet.
3. General purpose
software ( perangkat lunak untuk berbagai macam
keperluan) biasanya digunakan oleh lembaga-lembaga dalam bidang dokumentasi dan
informasi.
4. Library networking
( jaringan kerja sama perpustakaan ) mempunyai cakupan yang luas, tetapi
biasanya meliputi hal berikut.
Ø Kerjasama
antar perpustakaan atau jaringan informasi antar lembaga-lembaga yang bergerak
di bidang informasi yang sama atau relevan serta pengaitan komputer
perpustakaan atau lembaga informasi dengan lembaga lainnya.
Ø Pengaitan
komputer lembaga perpusdokinfo ke
komputer lain yang jauh jaraknya untuk membentuk wide area network atau berhubungan melalui internet.
B. FUNGSI
TEKNOLOGI INFORMASI
Fungsi utama teknologi informasi
pada dasarnya sebagai berikut.
I.
Mengatur informasi Ing-Griyo ( in-house information ) atau informasi yang ada dalam lembaga
informasi tersebut serta mengusahakannya agar dapat di temu balik.
II.
Mengakses pangkalan
data luar, yaitu pangkalan data dari lembaga-lembaga lain ataupun belahan dunia
lain.
Fungsi
lain yaitu, meringankan beban kerja; efisien serta menghemat waktu dan tenaga
staf; meningkatkan jasa perpusdokinfo dan fungsi-fungsi baru; serta membangun
jaringan kerja dan kerjasama.
Menurut Supriyanto dan Muhsin (2008:
28), prediksi konsep teknologi informasi mendatang akan menjadi hal-hal
berikut.
a. Information
superhighway, yaitu perpin dahan dan lalu
lintas informasi yang sangat cepat
b. Information appliance,
yaitu penerapan informasi (teknologi) di segala bidang
c. Digital and virtual
libraries, perpustakaan bebrbasis digital dan
virual
d. Teleworking,
pekerjaan yang dikerjakna secara jarak jauh.
1.
Teknologi
Informasi dan Infrastruktur Digital
Boorgman
dalam Pendit (2008:133), terdapat lima dimensi infrastruktur. Beberapa dimensi
ini dapat dikaitkan dengan penggunaan teknologi informasi.
i.
Sebuah infrastruktur
tertanam di dalam berbagai struktur, pengaturan sosial, dan teknologi lain.
ii.
Infrastruktur teknologi
selalu tembus pandang.
iii.
Jangkauan atau lingkup
infrastrukutr yang dapat bersifat spasial/ruang atau waktu karena dapat
menjangkau atau melingkupi lebih dari sekadar satu lokasi.
iv.
Infrastruktur merupakan
sesuatu yang dipelajari sebagia bagian dari keaggotaan suatu organisasi atau
kelompok.
v.
Infrastrukutur selalu
dibangun di atas basis yang sudah terbangun sebelumnya sehingga mewarisi baik
kekuatan maupun kelemahan basis itu.
Terkait dengan infrastruktur digital,
Pendit (2007: 69) mengemukakan komponen penting, yaitu sumber daya digital.
Sumber daya digital yang berupa media digital juga sangat beragam karena
merupakan komponen infrastruktur digital.
Secara
garis besar, menurut Pendit (2007: 69), adea empat sumber informasi digital
seperti.
a) Bahan
dan sumber daya full-text
b) Sumber
daya metadata, termausk perangkat lunak digital bebrbentuk catalog, indeks, dan
abstrak
c) Bahan-bahan
multimedia digital
d) Aneka
situs internet
Pembagian di atas memperlihatkan perbedaan dalam
sifat media, sumber informasi, dan isinya. Kategori pertama merupakan isi
tekstual yang pada umumnya mendominasi perpustakaan dan record center saat ini,
kategori kedua merupakan informasi tentang isi, sedangkan kategori ketiga
menunjukkan pada pengertian multimedia sesungguhnya, sedangkan kategori keempat merupakan konteks
di luar perpustakaan dan record center.
TES FORMATIF 1
Pilihlah satu jawaban yang paling
tepat !
1)
Komponen
utama teknologi informasi adalah ....
A. hardware, software,
brainware, dan jaringan
B.
hardware, digital,
software,
dan humanware
C.
hardware, software, elektronik, dan
jaringan
D.
hardware, software,
humanware
dan byte
2)
Contoh
jenis perangkat keras (hardware)
adalah ....
A.
microsoft
word
B.
data
numerik
C.
scanner
D. optical
disc
3)
Berikut
ini adalah aplikasi contoh jaringan komputer berbasis local area network, kecuali ....
A.
konfigurasi
komputer dalam satu gedung
B.
konfigurasi
jaringan intranet
C. konfigurasi
jaringan internet
D.
konfigurasi
jaringan komputer dalam satu ruangan
4)
Input adalah proses
dimasukkannya data lewat cara penekanan komponen hardware pada ....
A.
kabel
B.
monitor
C.
printer
D. keyboard
5)
Fitur
layanan electronic mail (e-mail) adalah contoh aplikasi ....
A.
teknologi
jaringan
B.
teknologi
komputer
C.
teknologi
informasi
D. teknologi
komunikasi
6)
Fungsi
penggunaan teknologi informasi pada umumnya sebagai berikut, kecuali ....
A.
menyebarluaskan
data dan informasi
B.
menyimpan
data dan informasi
C.
memanipulasi
data dan informasi
D. memusnahkan
data dan informasi
7)
Bentuk
komponen teknologi yang paling tepat menunjang infrastruktur digital adalah
....
A. sumber
daya digital
B.
kabel
digital
C.
algoritma
digital
D.
identitas
digital
8)
Alat
bantu yang paling tepat dalam membuat aplikasi laporan keuangan adalah
menggunakan jenis general purpose
software, yaitu ....
A. spreadsheet
B.
desktop
publishing
C.
wordprocesor
D.
graphics
9)
Jenis
sistem perangkat keras yang menjadi tulang punggung utama dalam teknologi
informasi adalah ....
A. sistem
komputer
B.
sistem
jaringan
C.
sistem
internet
D.
sistem
pakar
10)
Contoh
jenis contoh perangkat jaringan adalah ....
A.
router, hub, dan modem
B. LAN,
MAN, dan WAN
C.
printer, cartridge, dan scanner
D.
CD,
DVD, dan flashdisc
DAMPAK SOSIAL TEKNOLOGI
INFORMASI
A. MUNCULNYA
ANCAMAN DARI TEKNOLOGI INFORMASI
Di
samping banyak manfaat yang diberikan kepada pemenuhan kebutuhan manusia
terhadap informasi dalam melakukan aktivitas hidupnya, juga memberikan pengaruh
yang tidak baik. Kemajuan teknologi informasi pada awal milenium III semakin
pesat, baik dalam hal perangkat keras (hardware) maupun perangkat lunak
(software). Pesatnya perkembangan teknologi informasi terakhir kali ditandai
dengan ditemukannya virus computer The
Code Red Warm pada awal agustus 2001 di Amerika Serikat (Hartono, 2002).
Perkembangan penerapan teknologi informasi di perpustakaan serta pusat
dokumentasi dan informasi akan berdampak luas. Tidak saja dalam pemanfaatan
atau pengoperasian perangkat lunaknya, tetapi juga terhadap pola penyebaran
informasi di masyarakat.
B. DAMPAK TEKNOLOGI INFORMASI
Hampir
seluruh aspek kehidupan manusia erat kaitannya dengan teknologi. Teknologi
dimanfaatkan untuk memudahkan manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya di
berbagai hal. Inti dari teknologi adalah media, semua media yang dapat
memudahkan manusia dalam mengerjakan dan memenuhi kebutuhan hidupnya dikatakan
teknologi. Meskipun banyak kelebihan yang dapat dilihat dengan adanya kemajuan
teknologi informasi, seperti yang dapat dilihat dari fungsi-fungsi internet,
ada pula dampak negatif. Hartono (2002) mengemukakan aspek yang dilihat dari
konteks pustakawan ataupun arsiparis ( pengelola informasi ) sebagai berikut.
1. Bila tidak tejadi perluasan
kesempatan kerja, akan terjadi pengangguran.
2.Tidak ada perlindungan data.
3. Karena adanya arus informasi
melewati perbatasan Negara, termasuk informasi sensitif, akan timbul dampak
negatif terhadap bidang ekonomi dan budaya.
4. Hak cipta tidak terlindungi.
5. Masalah sensor.
Sementara itu, dampak teknologi
internet menurut Zabidi (2002) sebagai berikut.
1. Pornografi : internet identik
dengan pornografi
2. Violence dan gore : kekejaman dan kesadisan
yang ditampilkan.
3. Penipuan : di era cyber seperti
ini banyak sekali kasus penipuan yang melibatkan teknologi informasi.
Intan (2003) mendeskripsikan dampak
negatif dari jaringan kompurter uang dapat dirasakan oleh masyarakat.
1. Kecemasan
2. Keterasingan
3. Individualistik
4.
Kepemilikan intelektual ( intellectual
property right )
5.
Pengangguran dan pemindahan kerja
6.
Kurangnya tanggungjawab profesi
7.
Kesehatan
8.
Politik informasi
9.
Kaburnya citra manusia
10.Terlanggarnya
norma-norma susila
11.Privasi
Contoh masalah yang
berkaitan dengan etika ini sebagai berikut.
1.
Kegiatan memonitor dan mengawasi email
pegawai suatu perusahaan.yang di monitor adalah email seseorang.
2.
Kegiatan memonitor dan mengawasi pekerja yang sedang melakukan pekerjaan.
3.
Penjualan informasi seseorang oleh orang lain.
Namun,
teknologi internet juga memiliki dampak positif, Di Ungkapkan opleh Ristriayu
(2007) sebagai berikut.
1.
Internet sebagai media komunikasi merupakan fungsi internet yang paling banyak
digunakan.
2.
Media pertukaran data
3.
Media untuk mecari data dan informasi.
4.
Kemudahan memperoleh informasi yang ada di ineternet sehingga manusia tahu apa
saja yang terjadi.
5.
Bisa digunakan sebagai lahan informasi untuk bidang pendidikan, kebudayaan, dan
yang lain-lain.
6.
Kemudahan bertransaksi dan berbisnis dalam bidang perdagangan sehingga tidak
perlu pergi menuju ke tempat penjualan.
Beberapa
faktor yang menyebabkan gangguan sitem informasi yang tidak sengaja adalah
faktor kesalahn teknis. Faktor lingkungan, dan kesalahan manusia.
TES FORMATIF 2
Pilihlah
salah satu jawaban yang paling tepat !
1) Contoh
dampak teknologi informasi dalam dunia pendidikan yang paling tampak adalah
banyak adopsi aplikasi ....
A.
e-journal
dan e-books
B. DVD
dan VCD
C. virus
dan spamming
D. grafis
dan multimedia
2) Terjadinya
transborder data flow paling tepat disebabkan oleh ....
A. manipulasi
informasi
B.
ledakan
informasi
C. penciptaan
informasi
D. pemusnahan
informasi
3) Dampak
positif dari adanya teknologi internet paling tampak dalam contoh berikut,
kecuali ....
A. adanya
interaksi dan komunikasi antarbenua
B. terciptanya
efektivitas dan efisiensi dalam pengiriman informasi
C. adanya
sumber informasi rekreasi dan edukasi yang melimpah
D.
terciptanya
sebuah komunitas penggandaan musik
4) Salah
satu contoh bentuk dampak budaya dari penggunaan teknologi internet adalah ....
A. mahasiswa
mampu mencari penghasilan dari bisnis online
B. mahasiswa
lebih sering menggunakan artikel dari internet untuk membuat paper tugas daripada sumber cetak
C. mahasiswa
mampu melakukan video conference
dengan temannya di luar negeri
D.
mahasiswa
lebih sering mengirim e-mail daripada
menulis surat dan mengirimkannya ke kantor pos
5) Cybercrime
adalah bentuk nyata dari ....
A.
tindakan
kriminal dan pelanggaran hukum di dunia maya
B. tindakan
kretivitas dalam berkarya
C. tindakan
ekspresi budaya individu ataupun kelompok
D. tindakan
pemberdayaan kaum remaja
6) Bentuk
pelanggaran etika dalam aplikasi teknologi informasi adalah ....
A. cybercrime
B. cybersex
C. plagiarism
D.
hacking
7) Contoh
dari proses alienasi (pengasingan) akibat pengaruh teknologi informasi tampak
dalam bentuk ....
A.
mahasiswa
lebih suka mengirim sms daripada berbincang langsung dengan keluarganya
B. mahasiswa
bisa mengikuti e-learning dari
universitas di luar negeri
C. mahasiswa
yang lebih suka mendengarkan music
mp3 ketika berada dalam angkutan umum
D. mahasiswa
mampu menciptakan software baru untuk
pengolahan data
8) Terjadinya
pengangguran karena dampak teknologi informasi disebabkan oleh faktor berikut,
kecuali ....
A. tidak
siapnya kulaitas SDM dalam mengantisipasi perkembangan PT
B. budaya
pekerja kita yang malas belajar dan malas berinovasi
C.
kurangnya
sosialisasi informasi yang disebarluaskan lewat internet
D. banyaknya
pekerja yang masih gagap teknologi
9) Membobol
sistem komputer suatu perusahaan dengan tujuan mencuri, mengambil, atau merusak
data termasuk kategori ....
A. alienasi
B. creativity
C.
crime
D. irresponsibility
10) Tuntutan
seseorang agar diri pribadinya tidak ada yang turut campur, diawasi, atau
diganggu oleh pihak lain disebut ....
A.
privasi
B. alienasi
C. motivasi
D. efisiensi
LATAR BELAKANG dan
PENGERTIAN ILMU INFORMASI
Menurut
anggaran ASIS, ilmu informasi adalah kajian mengenai pencetus, pemakai,
penggunaan, karakterisitik, dan distribusi rekiaman grafis. Istilah ilmu
informasi baru dikenalkan oleh Moore
School of Engineering University of Philadelphia pada 1959.
Menurut
Sulistyo-Basuki, ilmu informasi tumbuhy dan berkembang akibat berbagai masalah
berikut.
1.
Masalah komunikasi
2.
Masalah literatur
3.
Masalah sistem informasi menyangkut literatur
A.
DEFINISI ILMU INFORMASI
Menurut
Vickery dan Vickery (1987) yang dikutip Putubuku (2008), ilmu informasi muncul
dari persoalan komunikasi dalam masyarakat, terutama yang menyangkut transfer
informasi dari sumber ke pengguna dan transfer yang menggunakan sebentuk
dokumen.
Menurut
Harrod’s Glossary of Library Term (
Sulistyo-BAsuki, 2006: 17), definisi ilmu informasi yang dapat kita gunakan
untuk pemahaman kegunaannya sebagai berikut.
“ ilmu infromasi sebagai kajian studi
dari infromasi, pengembangan sumber-sumber informasi biasanya digunakan sebagai
rujukan pada peran ilmiah dari unit-unit informasi dan perpustakaan
khusus/industry, terutama dalam penanganan dan penyebarluasan informasi.
American Society for Information dalam
(Sulistyo-Basuki, 2006: 17) member definisi yang cenderung bersifat kajian
ilmiah dari ilmu informasi serta kaitannya dengan penggunaan teknologi
informasi sebagai berikut.
“ ilmu infromasi berhubungan dengan
penciptaan informasi, pengumpulan, pengelolaan, penginterpretasian,
penyimpanan, penemuan kembali, penyebarluasan, transformasi, dan penggunaan
informasi dengan penekanan pada penerapan teknologi modern dalam bidang-bidang
ini. Sebagai suatu disiplin ilmu, ilmu informasi berusaha mengkreasikan dan
mengatur tubuh pengetahuan tentang sistem dan teknologi ilmiah yang berhubungan
dengan transfer informasi.”
Secara
ringkas, ilmu informasi adalah disiplin ilmu yang mengkaji perilaku informasi,
berbagai kekuatan yang memengaruhi arus infromasi, dan sarana pengolahan
informasi guna memperoleh hasil semaksimal mungkin untuk memenuhi kebutuhan
pemakai. Menurut Sulistyo-Basuki (2004: 18), ilmu informasi merupakan ilmu
terdisiplin yang berasal dari dan berhubungan erat dengan matematis,
linguistik, operation research, ilmu
perpustakaan, ilmu komunikasi, manajemen, dan ilmu-ilmu lainnya.
Menurut
Sulistyo-Basuki, terdapat karakterisitik dan cirri umum dari ilmu informasi
sebagai berikut.
1. Fokus ilmu informasi ialah fenomena
informasi
2. Ilmu infromasi membahas informasi
secara keseluruhan
3. Bidang ilmu informasi bersifat
interdisipliner
4. Menekankan pada ketercapaian atau
keteraksesan serta penggunaan informasi.
B.
OBJEK ILMU INFORMASI
Ilmu
informasi, dikatakan Sulistyo-Basuki (2006, 23-24), mempunyai objek material
dan objek formal, ancangan yang digunakan untuk mendeskripsikan objek ilmu
informasi adalah ancangan pemahaman dibandingkan ancangan definisi.
1. Objek Material Ilmu Informasi
Objek material merupakan objek sama yang
dikaji oleh berbagai disiplin ilmu.
2. Objek Formal Ilmu Informasi
Objek formal dari ilmu informasi dikatakan
menyangkut beberapa hal, terutama yang mengkaji informasi terekam:
a.
cara pengumpulan, pencatatan, penyimpanan, temu bali, penyebaran, dan
pedayagunaann informasi terekam.
b.
unit segala tempat yang menyimpan rekaman informasi serta tempat bbertemunya
permintaan rekaman informasi dengan penyediannya.
c.
manusia sebagai pemakai informasi terekam yang memiliki banyak kebutuhan serta
beraneka ragam perilaku.
Objek
formal tersebutlah yang membedakan ilmu informasi perpustakaan dengan ilmu-ilmu
lain.
LATIHAN
Untuk
memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas, kerjakanlah latihan berikut
!
1)
Jelaskan
pengertian ilmu informasi !
2)
Sebutkan
karakteristik ilmu informasi !
3)
Jelaskan
fokus perhatian ilmu informasi menurut Vickery !
4)
Jelaskan
mengapa ilmu informasi mempunyai objek material dan objek formal !
Jawab :
1)
Ilmu
informasi adalah ilmu yang mempelajari perilaku informasi, alur informasi, dan
sarana –sarana pengolahan informasi secara maksimal agar dapat mudah diakses
serta ditemukan kembali dan digunakan agar memperoleh hasil semaksimal mungkin.
2)
Relevansi,
Kuantifitabilitas, kecermatan, kepadatan, ketepatan waktu, dan lingkup.
3)
Menurut
Vickery, ada 4 hal yang menjadi fokus perhatian ilmu informasi yaitu, Fenomena
dan persoalan dalam komunikasi, Penggunaan teknologi terutama teknologi
komputer dan telekomunikasi, Penerapan metode ilmiah untuk mengatasi masalah di
bidang informasi, dan Penelitian ilmiah tentang komunikasi dan informasi dalam
masyarakat.
4)
Karena
keduanya memiliki hubungan yang erat dan keduanya juga yang membedakan ilmu
informasi perpustakaan dengan ilmu – ilmu lainnya.
TES FORMATIF 1
Pilihlah
satu jawaban yang paling tepat !
1)
Ilmu
informasi pada dasarnya mengkaji konsep dasar ....
A. data,
informasi, dan pengetahuan
B.
semantik,
sitaksis, dan morfologi
C.
anatomi,
fisiologi, dan patologi
D.
telekomunikasi,
sibernetika, dan website
2)
Jenis
informasi terekam yang berguna dalam dunia pendidikan, berdasarkan alasan utama
individu merekam informasi, dikategorikan sebagai ....
A. alasan
pribadi
B.
alasan
sosial
C.
alasan
hukum
D.
alasan
simbolis
3)
Karakteristik
utama ilmu kearsipan adalah ....
A. mengkaji
informasi terekam atas alasan historis, administratif, dan hukum
B.
melayani
pengguna secara terbuka dan mutakhir
C.
mendeskripsikan
penggunaan sistem jaringan
D.
menggunakan
jenis data digital dan audiovisual
4)
Definisi
ilmu informasi sebagian besar menyangkut kegiatan berikut, kecuali ....
A.
pengolahan
informasi
B.
penyebarluasan
informasi
C. pemusnahan
informasi
D.
penelusuran
informasi
5)
Perbedaaan
ilmu informasi dan ilmu perpustakaan yang paling mendasar dan tepat terletak
pada ....
A.
ilmu
informasi mengkaji ; ilmu perpustakaan mengkaji buku
B.
ilmu
informasi mengkaji hierarkis data-informasi-pengetahuan ; ilmu perpustakaan
mengkaji informasi terekam sebagai ojek hasil budaya manusia
C.
ilmu
informasi mengkaji transfer pengetahuan ; ilmu perpustakaan mengkaji komunikasi
ilmiah
D. ilmu
informasi mengkaji inforamsi dalam pangkalan data ; ilmu perpustakaan mengkaji
informasi katalog buku
6)
Jenis
informasi terekam yang banyak dan paling tepat dipelajari dalam bidang ilmu
kearsipan berupa ...
A. record
B.
bahan
pustaka
C.
microfilm
D.
ensiklopedia
7)
Ilmu
informasi pada dasarnya berhubungan dengan sistem informasi yang mengkaji ....
A.
aliran
data dalam sistem literatur ilmiah
B. aliran
data dalam komponen komunikasi dan transmisi elektronik
C.
aliran
data dalam komponen input-output informasi dengan perangkat komputer
D.
aliran
data dalam sistem multimedia dan auidiovisual
8)
Area
dari ilmu informasi yang berkaitan dengan penggunaan konsep matematika dan
statistika dalam mengkaji informasi adalah ....
A. bibliometrika
B.
semantika
C.
semiotika
D.
sibernetika
9)
Sifat
ilmu informasi yang interdisipliner artinya ilmu informasi cenderung ....
A.
berdiri
tunggal
B.
mendapat
konstribusi dari jenis bidang ilmu lain
C. termasuk
disiplin ilmu yang dinamis
D.
terkait
dengan fokus fenomena informasi yang beragam
10)
Bidang
ilmu yang tidak mendukung sifat interdisipliner ilmu informasi adalah ....
A.
epidemiologi
B. linguistik
C.
psikologi
D.
komputer
HUBUNGAN ILMU PERPUSTAKAAN DENGAN ILMU ILMU LAIN
yang MENGKAJI INFORMASI
A.
ILMU
INFORMASI DAN ILMU PERPUSTAKAAN
Berdasarkan
pemahaman terhadap berbagai definisi ilmu perpustakaan, ilmu informasi selalu
berkaitan dengan konten informasi (data) serta berbagai macam media yang
digunakan untuk mengemas untuk mengemas konten tersebut.
Subjek Penelitian Kepustkawanan
dan Informasi
Subjek
Kepustakawanan
|
Subjek Ilmu
Informasi
|
Bahan
langka (rare materials)
|
Aspek
teknis dari teknologi informasi
|
Bahan
noncetak
|
Ilmu
perilaku
|
Bahan
pustaka dan perpustakaan
|
Industri
informasi
|
Bentuk-bentuk
mikro
|
Intelegensia
buatan, sistem pakar
|
Eksibisi
(pameran) pustaka
|
Jenis
literatur
|
Furnitur
|
Logika
fuzzy
|
Jasa
peminjaman
|
Membaca
(literacy)
|
Kearsipan
|
Pangkalan
data (database)
|
Kepustakawanan
dunia
|
Penelitian
dasar ilmu informasi
|
Manajemen,
pendanaan, keuangan
|
Pengolahan
bahasa alamiah
|
Mobil
perpustakaan
|
Profesional
informasi
|
Museum
|
Undang-undang
dan regulasi
|
Organisasi
perpustakaan
|
|
Pemindahan
buku
|
|
Pegguna
dan penggunaan perpustakaan
|
|
Promosi
|
|
Staf
perpustakaan
|
Sumber : Pendit, 2003 : 40
Hubungan
ilmu informasi dan ilmu perpustakaan menurut Richard Rubin (1998) seperti
dikutip Putubuku (1998) dianggap sudah seperti dua sisi dari mata uang yang
sama. Dia mencoba pembagian topik – topik penting dalam ilmu informasi dan ilmu
perpustakaan sebagai berikut.
1.
Penyelidikan
tentang kebutuhan, pencarian, penggunaan, dan pengguna informasi.
2.
Penyimpanan
dan penemuan kembali informasi yang mengandung beberapa subtropik.
3.
Hakikat
informasi, makna, dan nilainya, termasuk persoalan perbedaan antara data,
informasi, dan pengetahuan.
4.
Bibliometrika
dan analisis sitasi.
5.
Manajemen
dan masalah – masalah administratif dalam pengelolaan perpustakaaan.
Sementara
itu, Saracevic (2005) mengemukakan bahwa permasalahan mendasar yang banyak
dibahas oleh ilmu informasi pada dasarnya berfokus pada dua hal yaitu, ledakan
informasi (information explosion) dan
ledakan komunikasi (communication
explosion).
Sulityo
– Basuki (2006 : 27-28) memberikan deskripsi ruang lingkup ilmu informasi yang
juga berkaitan dengan ilmu perpustakaan sebagai berikut.
1.
Teori,
metode, dan evaluasi temu kembali informasi (information retrieval) meliputi
temu kembali informasi dan transformasi informasi, artinya informasi dapat
berubah bentuk.
2.
Bibliometrika,
yaitu penerapan metode matematika dan statistika terhadap informasi terekam,
umumnya dilakukan terhadap majalah dan buku.
3.
Komunikasi
ilmiah dan transfer informasi dalam dunia pengetahuan.
4.
Rancang
bangun atau desain serta evaluasi sistem informasi.
5.
Produk
serta jasa informasi khusus.
6.
Komputer
sebagai gawai (device) olah informasi, khususnya yang berhubungan dengan data
bibliografi.
7.
Representasi
informasi mencakup pengertian indeks komputer, abstrak, serta transformasi
informasi terekam ke dalam berbagai bentuk representasinya.
8.
Pemakai
serta penggunaan informasi dalam kaitan ar.
9.
Kajian
terhadap permintaan dan penggunaan informasi oleh pemakai.
10.
Berbagai
aspek informasi, seperti strategi penelusuran informasi atau penerapan sistem
pakar terhadap informasi.
11.
B.
HUBUNGAN
ILMU PERPUSTAKAAN DENGAN ILMU-ILMU LAIN YANG MENGKAJI INFORMASI
Berikut
adalah tiga area dasar subdisiplin ilmu yang membentuk ilmu informasi, menurut
Sulistyo – Basuki (1991 : 14), antara lain.
1.
Ilmu
perpustakaan dan dokumentasi.
2.
Ilmu
manajemen dan sistem.
3.
Ilmu
komputer dan telekomunikasi.
Ilmu
perpustakaan bersama – sama dengan ilmu manajemen dan sistem serta ilmu
komputer dan telekomunikasi membentuk ilmu baru, yaitu ilmu informasi. Ilmu
informasi adalah ilmu yang mengkaji informasi. Hal ini meliputi pengertian
informasi dalam arti luas; yang mencakup pengertian data numerik, tekstual,
suara, ataupun citra.
C.
ILMU
INFORMASI DAN INFORMASI TEREKAM
Menurut
Sulistyo – Basuki (2003 : 3), Informasi didahului oleh sebuah peristiwa.
Peristiwa ini diwakili dalam bentuk simbol – simbol yang disusun menurut
peraturan dan konvensi yang merupakan data. Data ini dapat berupa data numerik
(angka), tekstual (huruf), audio berupa suara atau bunyi, video berupa gambar,
dan citra (gabungan dua jenis data atau lebih). Bila data tersebut melalui
pancainderanya, data tersebut berubah menjadi informasi. Bila informasi
tersebut disebarkan ke individu lain, konsep informasi berubah menjadi
pengetahuan selama informasi tersebut merupakan hal yang baru bagi penerima.
Apabila si penerima memperoleh informasi baru, si penerima informasi tersebut
menjadi memperoleh pengetahuan.
D.
ILMU
KEARSIPAN DAN INFORMASI TEREKAM
Menurut
Sulistyo – Basuki (2003 : 7), Ilmu perpustakaan merupakan ilmu yang mengkaji
informasi terekam sebagai hasil pengetahuan umat manusia, sedangkan Ilmu kearsipan
mengkaji informasi terekam yang disimpan permanen karena alasan historis,
administrasi, hukum, ataupun ilmu pengetahuan.
Perbedaaan
antara kegiatan perpustakaan dan kearsipan dapat dilihat dari tabel yang
dikemukakan oleh Sulistyo – Basuki sebagai berikut.
Tabel 2.2
Perbedaan Pusat Arsip Dinamis, Depo Arsip,
Perpustakaan, dan Museum
Uraian
|
Pusat
arsip dinamis (registrasi)
|
Depo
arsip (arsip statis)
|
Perpustakaan
|
Museum
|
Yang
disimpan
|
Registrasi
menciptakan dan mengendalikan arsip dinamis (aktif dan inaktif) yang
diperlukan untuk melaksanakan kegiatan badan korporasi.
|
Arsip
statis yang berasal dari arsip inaktif yang diputuskan untuk disimpan
permanen. Biasanya tidak ditertibkan, unik, dan berbentuk format apapun.
|
Materi
yang diterbitkan dalam berbagai format, seperti kertas, film, mikrofis, atau
kaset yang tidak bersifat unik karena diterbitkan dalam jumlah besar.
|
Objek
dan artefak (benda tiga dimensi) diasosiasikan dengan dokumentasi dapat
bersifat unik ataupun tidak.
|
Susunan
material
|
Sistem
penyusunan dan kontrol yang dipilih dikembangkan, dan dilaksanakan oleh
manajer arsip dinamis (record managers).
|
Dalam
susunan yang ditentukan dan digunakan oleh pencipta arsip (prinsip original
order dan provenance).
|
Berdasarkan
sistem klasifikasi dan deskripsi yang telah ditentukan sebelumnya. Misalnya,
ISBD untuk deskripsi dan bagan klasifikasi, seperti DDC dan UDC.
|
Penyusunan
materi tidaklah maknawi (signifikan). Yang utama adalah kontrol material.
|
Pemakai
|
Karyawan
badan korporasi yang memerlukan arsip dinamis untuk melaksanakan tugas
mereka.
|
Tergantung
pada garis garis haluan (policy) kearsipan, misalnya peneliti, mereka yang
berusia 18 tahun, dan berdasarkan syarat yang ditentukan oleh depositor/donor
arsip.
|
Setiap
anggota masyarakat. Misalnya, di perpustakaan sekolah, hanyalah guru dan
murid, sedangkan di perpustakaan umum adalah anggota masyarakat.
|
Setiap
anggota masyarakat.
|
Cara
menemukan materi yang diinginkan.
|
Manajer
arsip dinamis membuat dan menggunakan indeks, register, dan sebagainya untuk
temu balik materi yang tepat.
|
Memeriksa
panduan inventarisasi, dan dokumen temu balik lainnya yang tersedia untuk
pemakai.
|
Memeriksa
katalog pengarang dan subjek atau merawak langsung ke rak.
|
Hanya
boleh melihat apa yang dipamerkan.
|
Cara
memeriksa materi yang diinginkan.
|
Berkas
arsip dinamis dapat digunakan setelah diambil dari rak penyimpanan.
|
Di
ruang baca di bawah pengawasan arsiparis.
|
Di
perpustakaan atau bila dipinjam dapat dibaca di mana sajadengan keinginan
pembaca.
|
Di
galeri pameran atau ruang pameran.
|
Tujuan
masing – masing lembaga.
|
Penyimpanan,
kontrol, dan temu balik yang efisien, ekonomis, dan sistematis pada arsip
dinamis yang diperlukan untuk melaksanakn tugas.
|
Perlindungan
arsip statis, termasuk perlindungan arsip yang memiliki nilai informasi,
historis, ilmiah, dan pembuktian.
|
Mengembangkan
koleksi yang tepat dan komprehensif yang disimpan, ditemu balik, dan
digunakan secara efektif.
|
Pengumpulan
dan perlindungan artefak untuk masyarakat.
|
Alasan
mengunjungi lembaga.
|
Melaksanakan
tugas.
|
Sebagai
bukti transaksi dan aksi, belajar serta melakukan penelitian kesenangan.
|
Untuk
keperluan pendidikan, informasi, penelitian, dan rekreasi melalui bacaan.
|
Untuk
keperluan pendidikan, estetika, dan penelitian.
|
Yang
bertanggung jawab.
|
Manajer
arsip dinamis (records manager).
|
Arsiparis
(archivist)
|
Pustakawan
(librarian).
|
Kurator
museum (museum kurator)
|
Contoh
di Indonesia.
|
Pusat
arsip dinamis di berbagai instansi dan lembaga; berbagai commercial records
centre.
|
Depo
arsip milik ANRI atau ANRI wilayah.
|
Berbagai
jenis perpustakaan (umum, khusus, sekolah, perguruan tinggi, nasional,
internasional, atau pribadi.
|
Berbagai
jenis museum berdasarkan koleksinya (museum nasional, museum daerah, museum
khusus seperti biologi, rokok, gula).
|
E.
PERBEDAAN
ANTARA KEARSIPAN DENGAN DOKUMENTASI
Menurut
Sulistyo – Basuki (2003 : 28), beranggapan bahwa dokumentasi mencakup
pengumpulan, pencatatan, dan penyebaran informasi terekam. Artinya dokumentsi
lebh luas daripada perpustakaan, dalam dokumentasi sudah termasuk perpustakaan.
Dengan kata lain, perpeustakaan termasuk pula dokumentasi.
Dokumentasi
mempunyai kegiatan yang luas daripada arsip, karena dalam dokumentasi termasuk
pula berbagai materi yang dicakup di perpustakaan.
F.
TRANSFER
INFORMASI
Menurut
Vickery dan Vickery (1987 : 6), transfer informasi berhubungan dengan semua
proses pemindahan informasi dari sumber – sumber informasi ke pemakai
informasi. Dalam konteks yang lebih luas, hal ini melibatkan transfer pesan
yang terjadi pada masyarakat.
LATIHAN
Untuk
memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas, kerjakanlah latihan berikut
!
1)
Jelaskan
definisi ilmu informasi !
2)
Jelaskan
hubungan ilmu informasi dan ilmu perpustakaan !
3)
Jelaskan
definisi transfer informasi !
4)
Mengapa
ilmu infromasi bersifat multidisipliner? Jelaskan !
Jawab
:
1)
Ilmu
informasi adalah ilmu yang mempelajari perilaku informasi, alur informasi, dan
sarana –sarana pengolahan informasi secara maksimal agar dapat mudah diakses
serta ditemukan kembali dan digunakan agar memperoleh hasil semaksimal mungkin.
2)
Hubungan
ilmu informasi dan ilmu perpustakaan adalah keduanya sama – sama mengkaji
dokumen – dokumen .
3)
Menurut
Vickery, transfer informasi berhubungan dengan semua proses pemindahan
informasi dari sumber – sumber informasi ke pemakai informasi.
4)
Ilmu
informasi bersifat multidisipliner dikarenakan Ilmu informasi adalah ilmu yang
mempelajari perilaku informasi, alur informasi, dan sarana –sarana pengolahan
informasi secara maksimal.
TES FORMATIF 2
Pilihlah satu jawaban yang paling tepat
!
1)
Persinggungan
bidang ilmu manajemen dengan ilmu komputer dan telekomunikasi menghasilkan
jenis bidang ilmu ....
A. sistem
informasi manajemen
B.
ilmu
informasi
C.
ilmu
perpustakaan
D.
temu
balik informasi
2)
Ilmu
informasi mendapat dukungan utama dari bidang ilmu berikut, kecuali ....
A.
ilmu
manajemen dan sistem
B.
ilmu
perpustakaan dan dokumentasi
C.
ilmu
komputer dan telekomunikasi
D. ilmu
grafika dan desain
3)
Persinggungan
ilmu komputer telekomunikasi dengan ilmu perpustkaaan dan dokumentasi
menghasilkan produk kajian .... (A)
A. temu
balik informasi elektronik
B.
sistem
informasi manajemen
C.
administrasi
elektronik
D.
ilmu
informatika
4)
Subjek
kepustakawanan (librarianship)
menurut Hawkins mencakup bidang di bawah ini, kecuali .... (C)
A.
museum
B.
kearsipan
C. literasi
D.
manajemen
perpustakaan
5)
Ilmu
informasi termasuk mengkaji bentuk sistem temu balik informasi yang salah satu
contohnya berupa .... (C)
A.
pangkalan
data elektronik
B.
abstrak
dan indeks
C. jurnal
ilmiah
D.
arsip
dinamis
6)
Ilmu
kearsipan mengkaji .... (A)
A. informasi
terekam
B.
informasi
tak terekam
C.
informasi
elektronis
D.
informasi
nonelektronis
7)
Menurut
Nitecki, ilmu informasi sekaligus cabang dari .... yang sekaligus memperhatikan
penggunaan teknologi informasi. (A)
A. kepustakawanan
B.
perpustakaan
C.
pustakawan
D.
kepustakaan
Untuk
soal nomor 8,9,dan 10 pilihlah
A.
Jika
(1) dan (2) benar
B.
Jika
(1) dan (3) benar
C.
Jika
(2) dan (3) benar
D.
Jika
(1), (2) dan (3) benar
8)
Transfer
informasi berhubungan dengan semua proses dari .... (A)
(1)
Perpindahan
informasi
(2)
Sumber
– sumber informasi
(3)
Komunikasi
informasi
9)
Ilmu
perbukuan merupakan disiplin kompleks yang mempelajari .... (A)
(1)
Dokumen
tertulis
(2)
Dokumen
tercetak
(3)
Dokumen
terseleksi
10)
Menurut
Saracevic, permasalahan mendasar yang banyak dibahas oleh ilmu informasi
terfokus pada .... (A)
(1)
Ledakan
informasi
(2)
Ledakan
komunikasi
(3)
Ledakan
bumi
Langganan:
Komentar (Atom)