Senin, 21 November 2016

Analisis Sistem Informasi Perpustakaan

Analisis Sistem Informasi Perpustakaan
Sistem informasi perpustakaan adalah sebuah sistem yang dibuat untuk memudahkan petugas perpustakaan dalam mengelola suatu perpustakaan. Semua diproses secara komputerisasi yaitu dengan digunakannya suatu software tertentu, seperti software pengolah database. Sistem informasi perpustakaan adalah suatu istilah yang terbentuk dari kata sistem, informasi, dan perpustakaan yang saling berkaitan satu sama lain. Perpustakaan adalah suatu ruang dimana terdapat buku-buku yang disusun berdasarkan sistem tertentu untuk digunakan sebagai media mencari ilmu dan wawasan setiap orang. Seiring dengan bertambahnya waktu maka ilmu pengetahuan juga berkembang dengan pesat sehingga inventaris buku pada perpustakaan juga akan semakin bertambah, begitu pula dengan anggota perpustakaan yang secara linier juga akan bertambah. Maka diperlukan suatu informasi yang dapat menampung dan mengakses semua data-data tersebut dengan cepat dan tepat. Data-data tersebut dapat dibuat dengan adanya sistem informasi dalam perpustakaan. Data-data dapat dimasukkan ke dalam database sehingga memudahkan pengguna perpustakaan dalam mengakses apapun yang ada dalam perpustakaan. Sistem informasi perpustakaan dikembangkan dari pemikiran dasar bagaimana kita melakukan otomatisasi terhadap berbagai business process dalam suatu perpustakaan. Sistem informasi perpustakaan merupakan sebuah sistem yang terintegrasi untuk menyediakan informasi guna mendukung operasi, manajemen, dan fungsi pengambilan keputusan dalam perpustakaan. Seiring perkembangan jaman yang berdampak pada semakin berkembangnya teknologi, perpustakaan dituntut untuk dapat beradaptasi dengan perkembangan iptek tersebut. Salah satu elemen penting dalam perkembangan perpustakaan yaitu sistem informasi yang dituntut untuk berjalan dengan cepat dan tepat.

Analisis Sistem Informasi di Perpustakaan SMAN 5 MALANG
Analisis
Analisis sistem adalah sebuah tahapan yang dilakukan untuk menganalisis permasalahan atau mencari kelemahan-kelemahan yang terdapat pada sistem yang lama. Tahapan analisis sistem dilakukan setelah tahapan perencanaan dan sebelum tahapan desain sistem. Tahapan analisis sistem merupakan sebuah tahapan yang sangatlah penting, hal ini dikarenakan apabila terjadi kesalahan dalam melakukan analisis sistem maka akan menyebabkan kesalahan pada tahap selanjutnya.
Langkah pertama yang harus dilakukan dalam melakukan analisis sistem adalah identifikasi masalah, yaitu mencari permasalahan atau kelemahan yang terdapat pada sistem lama (sistem yang sebelumnya digunakan). Permasalahan yang ada pada sistem lama merupakan suatu penghambat dalam mencapai tujuan dari sebuah sistem, sehinga harus dicarikan pemecahaan dari masalah tersebut agar sistem dapat berjalan sesuai dengan keinginanan pengguna.

Analisis PIECES
Dalam menganalisis sebuah sistem, biasanya akan dilakukan terhadap beberapa aspek antara lain adalah kinerja, informasi, ekonomi, keamanan aplikasi, efisiensi dan pelayanan pelanggan. Analisis ini disebut dengan PIECES Analysis (performance, information, economy, control, eficiency and service). Analisis PIECES ini sangat penting untuk dilakukan sebelum mengembangkan sebuah sitem informasi karena dalam analisis ini biasanya akan ditemukan beberapa masalah utama maupun masalah yang bersifat gejala dari masalah utama.

Performance ( Kinerja Sistem)

Analisis kinerja ditujukan untuk mengetahui tingkat kinerja dari sebuah sistem apakah kinerja dari sistem tersebut telah berjalan sesuai dengan yang diharapkan atau sudah mencapai sasaran yang diinginkan. Kinerja dari sebuah sistem diukur berdasarkan jumlah produksi dan tanggap waktu. Jumlah produksi merupakan jumlah perkerjaan yang bisa diselesaikan dalam jangka waktu tertentu. Sedangkan tanggap waktu adalah keterlambatan rata-rata antara suatu transaksi dengan tanggapan yang diberikan kepada transaksi berikutnya.
Dalam kasus ini, kinerja dari sistem perpustakaan SMA 5 MALANG dirasakan masih belum efektif jika dilihat dari hasil Throughput (hasil dari beberapa waktu ) dan Respon time yang diberikan oleh sistem pengolah data perpustakaan tersebut. Misalkan saja dalam pencarian data buku dan pembuatan laporan, kedua pekerjaan ini membutuhkan waktu yang cukup lama dalam penyelesaiannya. Hal ini terjadi dikarenakan proses yang dilakukan masih bersifat manual sehingga proses penyelesaian kedua pekerjaan tersebut membutuhkan waktu yang lama serta ketersediaan sumber daya manusia (pustakawan) terbilang sangat sedikit dikarenakan hanya terdapat satu pustakawan.



1.Information (Informasi)
Sebuah sistem informasi yang baik akan menghasilkan informasi akurat, relevan dan tepat waktu. Akurat berarti informasi yang dihasilkan terbebas dari kesalahan dan tidak menyesatkan, sedangkan relevan berarti informasi tersebut memiliki nilai bagi penggunanya, dan tepat waktu berarti informasi harus ada ketika dibutuhkan. Ketiga kriteria tersebut merupakan syarat dari sebuah informasi yang baik bagi sebuah perpustakaan.
Pada sistem informasi perpustakaan yang ada di SMAN 5 MALANG hasil pengolahan informasinya masih memiliki beberapa kelemahan. Seperti kelambatan dalam pembuatan laporan-laporan yang dibutuhkan bagi pihak perpustakaan sendiri maupun pihak-pihak yang terkait.
Dalam pembuatan sebuah laporan terkadang masih dilakukan secara manual. Sehingga adanya pemborosan waktu dan alat-alat yang dapat mengakibatkan pembengkakan biaya pada sistem sebelumnya (sistem lama) dapat di kurangi semaksimal mungkin, Khususnya seperti biaya pengadaan kertas dan tinta.

Table  Economy
Sistem lama• Biaya yang digunakan untuk pengadaan alat tulis, tinta, buku dan kertas lebih besar
• Pengolahan secara manaual dengan waktu yang lama dapat menigkatkan biaya operasional
2. Control (Pengendalian)
Aktivitas sebuah perpustakaan perlu mendapat perhatian dan control yang terus menerus agar tidak terjadi penurunan kinerja dibawah standar yang sudah ditetapkan. Hal ini untuk mengurangi dan mencegah atau mendeteksi kesalahan sistem, menjaga keamanan data dan kecurangan yang akan terjadi. Pengendalian dalam sebuah sistem sangat diperlukan untuk mengurangi dan mencegah hal-hal yang dapat merugikan suatu organisasi itu sendiri. Dengan adanya kontrol maka tugas atau kinerja yang mengalamai kendala dapat diperbaiki.
Table  Control
Sistem lamaPengendalian data pada sistem sirkulasi perpustakaan kurang
Belum maksimal karena masih terdapat kesalahan pencatatan baik secara disengaja ataupun tidak
 3. Eficiency (Efisiensi)
Efisiensi pada sebuah sistem informasi menyangkut hal bagaimana menghasilkan     output atau informasi sebaik mungkin dengan input yang diberikan, sehingga informasi yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan bagi pihak-pihak yang memerlukanya. Selain itu efisiensi juga berkaitan dengan bagaimana sebuah sistem tidak melakukan pemrosesan secara berlebih, dan usaha yang dikeluarkan untuk melakukan tugas-tugas tidak berlebihan juga.
Table  Eficiency
Sistem lama• Beban kerja yang ditimbulkan lebih banyak, seperti proses
pendataan buku, proses peminjaman, pengembalian dan
pembuatan laporan-laporan    
     4.  Service (Pelayanan)
  Pada sistem informasi perpustakaan peningkatan pelayanan terhadap anggota merupakan bagian dari tujuan utama diadakannya pengembangan sistem dari sistem lama ke sistem yang baru. Pada sistem informasi perpustaakan yang sebelumnya digunakan, pelayanan dari segi waktu terhadap anggota terlihat sudah cepat dan akurat sehingga menjadi salah satu alasan diadakannya pengembangan sistem.


Daftar Pustaka
Admin.7 Contoh ERD SISFO Perpustakaan yang Baik.23 Juli 2015. http://www.sistemphp.com/contoh-erd-sisfo-perpustakaan/
https://erlisbudiarti.wordpress.com/2014/03/37/537
https://putroweb.blogspot.com
https://academia.edu.com



Senin, 07 November 2016

Pengertian web 1.0, web 2.0, web 3.0

PENGERTIAN WEB 1.0, WEB 2.0, WEB 3.0

WEB 1.0
Web 1.0 merupakan teknologi web yang pertama kali digunakan dalam aplikasi world wide web, atau ada yang menyebut web 1.0. sebagai www itu sendiri yang banyak digunakan dalam situs web yang bersifat personal. Web 1.0 secara umum dikembangkan untuk pengaksesan informasi dan memiliki sifat yang sedikit interaktif. Sifat dari web 1.0 adalah read. Ciri-ciri umum yang mencolok yaitu consult, surf dan search. Jadi web 1.0 hanya digunakan untuk browsing atau mencari informasi tertentu.
Beberapa ciri atau karakteristik web 1.0. adalah:
1. Merupakan halaman web yang statis atau hanya berfungsi untuk menampilkan.
2. Halaman masih didesain sebagai html murni, yang “hanya” memungkinkan orang untuk melihat tanpa ada interaksi
3. Biasanya hanya menyediakan semacam buku tamu online tapi tidak ada interaksi yang intens (Online Guestbook)
4. Masih menggunakan form-form yang dikirim melalui e-mail, sehingga komunikasi biasanya baru satu arah.
WEB 2.0
Web 2.0 adalah sebuah istilah yang dicetuskan pertama kali oleh O’Reilly Media pada tahun 2003, dan dipopulerkan pada konferensi web 2.0 pertama di tahun 2004, merujuk pada generasi yang dirasakan sebagai generasi kedua layanan berbasis web—seperti situs jaringan sosial, wiki, perangkat komunikasi, dan folksonomi—yang menekankan pada kolaborasi online dan berbagi antar pengguna. O’Reilly Media, dengan kolaborasinya bersama Media Live International, menggunakan istilah ini sebagai judul untuk sejumlah seri konferensi, dan sejak 2004 beberapa pengembang dan pemasar telah mengadopsi ungkapan ini.
Walaupun kelihatannya istilah ini menunjukkan versi baru daripada web, istilah ini tidak mengacu kepada pembaruan kepada spesifikasi teknis World Wide Web, tetapi lebih kepada bagaimana cara si-pengembang sistem di dalam menggunakan platform web.
Mengacu pada Tim Oreilly, istilah Web 2.0 didefinisikan sebagai berikut:
“Web 2.0 adalah sebuah revolusi bisnis di dalam industri komputer yang terjadi akibat pergerakan ke internet sebagai platform, dan suatu usaha untuk mengerti aturan-aturan agar sukses di platform tersebut. ”
Salah satu aturan utama adalah: Membangun aplikasi yang mengeksploitasi efek jaringan untuk mendapatkan lebih banyak lagi pengguna aplikasi tersebut”
Berbagai layanan berbasis web seperti jejaring sosial, wiki dan folksonomies (misalnya: “flickr.com”,“del.icio.us”) merupakan teknologi Web 2.0 yang menambah interaktifitas di antara para pengguna Web.
Prinsip-prinsip Web 2.0, yaitu :
1. Web sebagai platform
2. Data sebagai pengendali utama
3. Efek jaringan diciptakan oleh arsitektur partisipasi
4. Inovasi dalam perakitan sistem serta situs disusun dengan
menyatukan fitur dari pengembang yang terdistribusi dan independen
(semacam model pengembangan “open source”)
5. Model bisnis yang ringan, yang dikembangkan dengan gabungan isi
dan layanan
6. Akhir dari siklus peluncuran (release cycle) perangkat lunak
7. Mudah untuk digunakan dan diadopsi oleh user

WEB 3.0
Web 3.0 adalah sekumpulan teknologi yang menawarkan cara baru yang efisien dalam membantu komputer mengorganisasi dan menarik kesimpulan dari data online.
Berdasarkan definisi yang dikemukakan tersebut, maka pada dasarnya Semantic Web memiliki tujuan yang sama karena Semantic Web memiliki isi Web yang tidak dapat hanya diekpresikan di dalam bahasa alami yang dimengerti manusia, tetapi juga di dalam bentuk yang dapat dimengerti, diinterpretasi dan digunakan oleh perangkat lunak (software agents). Melalui Semantic Web inilah, berbagai perangkat lunak akan mampu mencari, membagi, dan mengintegrasikan informasi dengan cara yang lebih mudah.
Web 3.0 sendiri juga merupakan sebuah realisasi dari pengembangan sistem kecerdasan buatan (artificial intelegence) mengartikan kembali data tersebut kepada pengunjung dengan baik.
Saat ini adaptasi Web 3.0 mulai dikembangkan oleh beberapa perusahaan di dunia seperti secondlife, Google Co-Ops, bahkan di Indonesia sendiri juga sudah ada yang mulai mengembangkannya, yaitu Li’L Online (LILO) Community.
Dalam era web 3.0, pengembangan aspek sosial sebuah web mulai dipertimbangkan. Aspek sosial yang dimaksud, terutama adalah aspek interaksi. Bagaimana sebuah web dapat memberikan sebuah interaksi sesuai dengan kebutuhan informasi setiap pemakaianya, merupakan sebuah tantangan utama dikembangkannya versi Web 3.0 ini. Walaupun hanya bersifat virtual 3D, namun ternyata banyak yang mengharapkan perkembangan teknologi web ini dapat memenuhi kebutuhan setiap bidang informasi, bahkan setiap orang yang mengunjunginya.


Ciri khas dari web 3.0, yaitu :

-Transformation dari tempat penyimpanan yang bersifat terpisah pisah menjadi satu.
-Ubiquitous connectivity, memungkinkan info diakses di berbagai media.
-Network computing, software-as-a-service business models, Web services interoperability, distributed computing, grid computing and cloud computing;
-Open technologies, sebagian besar semuanya berjalan dalam platform open source / free.
-Open identity, OpenID, seluruh info adalah bebas dan sebebas – bebasnya.
-The intelligent web, Semantic Web technologies such as RDF, OWL, SWRL, SPARQL, GRDDL, semantic application platforms, and statement-based datastores;
-Distributed databases, database terdistribusi dalam WWD ( World Wide Database ).
-Intelligent applications.

Sumber Rujukan :
http://en.wikipedia.org/wiki/Web_1.0
http://id.wikipedia.org/wiki/Web_2.0
http://oreilly.com/web2/archive/what-is-web-20.html
http://rachmadian2008.multiply.com